![]() |
| Gunung Merapi 2.911 Mdpl |
Liburan
tanggal 11 s.d. 12 Juni 2011 kami merencanakan ingin mendaki Gunung Merapi yang
terletak antara wilayah Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Gunung
Merapi saat ini sudah menjadi kawasan Taman Nasional Gunung Merapi. Gunung Merapi
memiliki ketinggian 2.911 Mdpl dan puncaknya memiliki nama Puncak Garuda karena
di puncak ini terdapat susunan batu menyerupai Burung Garuda. Setau kami, untuk
mendaki ke puncak Merapi terdapat beberapa jalur pendakian yaitu Jalur Selo
(Boyolali) Jalur Kinahrejo (Sleman) Jalur Babadan (Magelang) dan Jalur Ndeles
(Klaten). Menurut beberapa informasi yang kami peroleh, Jalur Selo adalah jalur
yang relatif paling aman dan paling sering digunakan untuk mendaki sampai ke
puncak Garuda.
Pada
pukul 14.00 WIB mobil yang kami sewa datang, barang-barang yang akan kami bawa
dimasukkan ke dalam mobil. Teman kami Harys menunggu di Condong Catur karena
jalan yang kami tempuh melalui Condong Catur. Sebelum menjemput, kami singgah
di Mirota Kentungan untuk membeli logistik untuk persiapan disana. Setelah
selasai membeli logistik yang kami perlukan, pada pukul 15.00 WIB, teman kami
sudah menunggu di Pasar Condong Catur. Dalam perjalanan, kami mengisi bahan
bakar di Jalan Solo (dekat Bandara Adi Sutjipto), kemudian perjalanan pun
dilanjutkan. Dalam perjalanan, tim kami sempat tersasar karena jalur yang kami
lewati melalui Kecamatan Musuk. Setelah bertanya dengan penduduk sekitar, jika
mau ke Selo saat ini tidak bisa melalui Musuk dikarenakan jembatan yang
menghubungkan antara Musuk dengan Selo telah ambrol dikarenakan banjir lahar
dingin Merapi beberapa waktu lalu. Akhirnya kami putar arah kembali ke
Boyolali. Setelah mendapatkan petunjuk arah, akhirnya kami menemukan jalan
menuju ke Selo. Tepat pukul 18.00 WIB, kami singgah di pom bensin untuk menunaikan
sholat sekaligus membeli bahan bakar.
Pukul 18.45 WIB tim kami pun tiba di
Selo dan langsung menuju pos pendakian yang berada di Dusun Plalangan yang
memiliki ketinggian sekitar 1.800 mdpl serta disambut dengan suhu yang dingin
sekitar 20 derajat celcius. Kami pun langsung melapor kepada penjaga pos bahwa
tim kami akan melakukan pendakian dan menanyakan apakah saat ini merapi bisa
didaki. Penjaga pos pun mererangkan bahwa merapi saat ini sudah bisa didaki
tetapi hanya sampai kawasan Pasar Bubrah, tidak bisa sampai puncak dikarenakan
jalur menuju puncak sudah hancur akibat erupsi Merapi baru-baru ini. Disana
kami bertemu beberapa pendaki yang akan mendaki Merapi, kami pun banyak
bertanya kepada mereka karena ada beberapa yang sudah pernah mendaki merapi
hingga ke puncaknya. Pukul 19.30 WIB perut kami sudah mulai berbunyi pertanda
harus diisi kembali. Kami pun bergegas mencari warung nasi yang berada di
kawasan Pasar Selo. Setelah mengisi perut, pukul 20.00 WIB kami packing
perlengkapan dan logistik yang akan kami bawa ke atas. Kami memutuskan untuk
memulai pendakian pukul 00.00 WIB. Pada pukul 22.00 WIB kami istirahat sejenak
guna memulihkan stamina untuk melakukan pendakian nanti. Waktu pun menunjukkan
pukul 00.00 WIB, kami bergegas mempersiapkan diri. Sebelum melakukan
perjalanan, kami memanjatkan doa kepada Tuhan YME supaya diberi kemudahan dan
keselamatan selama melakukan pendakian.
Dari Pos Pendakian yang ada di Dusun
Plalangan, tempat yang kami tuju selanjutnya adalah Pos yang terdapat tulisan New
Selo. Jalur awal yang kami lalui yaitu berupa jalan aspal yang menanjak. Dalam
perjalanan menuju ke New Selo, 2 teman kami mendapat sedikit masalah. Akhirnya
pukul 00.30 WIB kami tiba di New Selo. Ada kendala yang tim kami hadapi, yaitu
2 teman kami tidak dapat meneruskan perjalanan. Akhirnya mereka memutuskan
untuk tidak ikut mendaki dan kami bertiga terus melakukan pendakian.
Jalur awal selepas aspal, kami memasuki
jalur perkebunan. Jalur yang terus menanjak cukup menguras stamina kami. Lepas
perkebunan, kami memasuki jalur agak berbatu dan terus menanjak. Pukul 02.00
WIB kami tiba di Pos I yang merupakan puncakan dari punggungan. Kami istirahat
sejenak untuk memulihkan stamina. Coklat serta biskuit pun kami buka guna
menambah stamina. Setelah istirahat yang cukup, kami segera melanjutkan
perjalanan. Jalur saat ini yang kami hadapi adalah jalur berbatu dan curam.
Sungguh-sungguh sangat menguras stamina. Kami berjalan sedikit merangkak sambil
berpegangan batu guna membantu mengangkat badan dan bawaan. Pukul 04.00 WIB
kami tiba di Pos II. Dari pos II kami melanjutkan menuju Tugu. Sebelum tiba di
tugu kami pun kelelahan, dan tepat pukul 05.00 WIB kami memutuskan untuk
istirahat dan membuka flysheet. Kami memasak air panas untuk membuat mie rebus
dan minuman hangat berupa jahe.
Tak lama sang surya pun menampakkan
dirinya. Perlahan langit pun mulai terang. Sungguh anggun ciptaan-Mu. Inilah
yang dinamakan Negeri Di Atas Awan. Tak luput kami segera bergegas
mengabadikannya. Betapa indahnya alam Indonesia, tampak pula jajaran
gunung-gunung seperti Merbabu, Ungaran, Sindoro-Sumbing, Slamet, Lawu dan
Pegunungan Dieng. Setelah berjalan sedikit ke atas, akhirnya tibalah kami di
Tugu, yaitu puncak dari bukit jalur yang kami lalui. Lagi-lagi kami disuguhi
panorama puncak Garuda, puncak yang diselimuti bebatuan kapur dan pasir yang
berwarna putih. Merapi yang saat ini tengah tertidur tak luput kami abadikan.
Tampak pula Pasar Bubrah, titik terakhir pendakian ke puncak Garuda karena
jalur yang lama menuju puncak tersebut tidak dapat dilalui lagi. Ada beberapa
pendaki yang sudah mencoba untuk ke puncaknya, tetapi ditengah perjalanan
selalu gagal.
Matahari mulai bersinar, tepat pukul
07.30 WIB kami bergegas turun menuruni punggungan-punggungan merapi yang sangat
curam. Turun gunung tidaklah kami anggap remeh, karena lebih menjaga
keseimbangan dan ketahanan kaki. Kami harus lebih ekstra hati-hati, karena
kanan dan kiri kami merupakan jurang yang menganga dan sangat dalam. Selama
perjalanan turun, kami bertemu banyak pendaki dan saling tegur sapa. Pukul
10.00 WIB kami tiba di Pos New Selo dan kedua rekan kami sudah menunggu di
sana. Tak henti-hentinya kami selalu berdoa kepada Tuhan YME yang selalu
memberikan segalanya. Setibanya di Pos New Selo, kami langsung memesan minuman
dan menyantap mendoan yang dijajakan oleh penjaga warung. Setelah bersih-bersih
dan packing, pukul 11.30 WIB kami bergegas menuju Yogyakarta melalui rute
Magelang. Pukul 13.30 WIB kami mampir sejenak ke Rumah Makan untuk mengisi
perut yang masih kosong. Canda tawa selama menyantap makanan selalu hadir detik
demi detik. Pukul 14.00 WIB kami pun tiba di persinggahan masing-masing.
Itulah serangkaian cerita perjalanan
kami mendaki gunung teraktif di dunia ini. Yang memiliki nama Gunung Merapi.
Banyak suka dan duka yang kami alami selama perjalanan. Tak luput canda dan
tawa selalu menyertai. Terima kasih kepada Tuhan YME yang selalu melindungi
kami selama perjalanan. Terima kasih kepada istri ku tercinta yang selalu
mendukung kegiatan-kegiatan outdoor
ku. Tak luput pula, terima kasih kepada rekan-rekan satu tim. Kalian semua
hebat. Sekali lagi saya mohon maaf bila ada kata-kata yang kurang berkenan.
Salam Lestari..



Tidak ada komentar:
Posting Komentar